Politeknik Pariwisata Lombok menyelenggarakan Pelatihan Bahasa Isyarat selama dua hari, Senin dan Selasa, 30 Juni–1 Juli 2025, bertempat di Hotel DBSH. Kegiatan ini diikuti oleh puluhan sivitas akademika yang terdiri dari jajaran pimpinan, dosen, hingga tenaga kependidikan lintas program studi dan unit kerja.
Kegiatan ini merupakan salah satu upaya strategis Poltekpar Lombok dalam membangun ekosistem pendidikan tinggi vokasi yang lebih inklusif, khususnya bagi penyandang disabilitas. Melalui pelatihan ini, peserta dibekali dengan pemahaman dasar mengenai bahasa isyarat, termasuk pengenalan konsep, kosakata sederhana, hingga simulasi praktik langsung dalam konteks pelayanan pendidikan dan pariwisata.
Direktur Poltekpar Lombok, Dr. Ali Muhtasom, M.M., CHCM., CHE, hadir langsung membuka kegiatan dan menyampaikan bahwa pelatihan ini menjadi bentuk nyata komitmen institusi dalam mendukung aksesibilitas dan kesetaraan di lingkungan kampus.
“Kami berupaya menghadirkan layanan pendidikan yang tidak hanya unggul dari sisi akademik dan keterampilan, tetapi juga responsif terhadap kebutuhan seluruh lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas,” ujar beliau dalam sambutannya.
Antusiasme peserta terlihat selama sesi pelatihan berlangsung. Tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru, para peserta juga diajak untuk memahami pentingnya membangun komunikasi yang inklusif sebagai bagian dari nilai-nilai utama dalam industri pariwisata dan hospitality.
Dengan adanya pelatihan ini, Poltekpar Lombok berharap seluruh elemen kampus dapat bersama-sama membangun lingkungan belajar yang ramah, terbuka, dan menjunjung tinggi prinsip kesetaraan bagi semua.