Desa Tumpak sebagai salah satu desa penyangga Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, menunjukkan langkah nyata dalam menyiapkan diri menjadi bagian penting dari peta pariwisata global. Melalui Program Edukarsa yang diinisiasi oleh Politeknik Pariwisata Lombok, pelaku wisata lokal Desa Tumpak dibekali pelatihan intensif selama dua hari untuk memperkuat kapasitas di bidang digital, hospitaliti, serta pengolahan kuliner dan minuman berbasis potensi lokal.
Pelatihan berlangsung selama dua hari pada tanggal 28 dan 29 juni 2025 yang diikuti sebanyak 30 peserta dari Kelompok Wanita Tani (KWT), Pokdarwis, koperasi, dan pengelola desa. Peserta yang mengikuti pelatihan terbagi dalam tiga fokus utama yaitu digitalisasi promosi wisata, pengolahan kuliner dan minuman berbasis bahan lokal, serta penguatan pelayanan hospitaliti. Peserta tidak hanya dibekali materi, tetapi juga praktik langsung, termasuk pembuatan konten promosi di Pantai Mawun sebagai daya tarik wisata Desa Tumpak.
Program ini tidak hanya meningkatkan kapasitas teknis masyarakat, tetapi juga menumbuhkan kepercayaan diri dan kesadaran akan potensi besar yang dimiliki desa mereka. Dengan mendekatkan pendidikan vokasi kepada realitas lokal, Poltekpar Lombok ingin memastikan bahwa masyarakat desa tidak hanya menjadi bagian dari pariwisata, tetapi juga menjadi penggeraknya. “Kami percaya, kemajuan pariwisata tidak bisa lepas dari kekuatan masyarakat. Edukarsa adalah jembatan yang menghubungkan ilmu dari kampus dengan kebutuhan di lapangan,” ujar salah satu dosen pengampu program.
Dengan pelatihan ini, Desa Tumpak diharapkan mampu menyambut wisatawan dengan layanan yang lebih baik, promosi digital yang efektif, serta sajian kuliner yang autentik dan menarik, sekaligus memperkuat posisinya sebagai bagian penting dari pengembangan Mandalika sebagai destinasi berkelas dunia.
