Politeknik Pariwisata Lombok adalah perguruan tinggi negeri yang menyelenggarakan program pendidikan vokasi di bidang kepariwisataan di lingkungan Kementerian Pariwisata yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Pariwisata.
Adult-Learning-Training

Politeknik Pariwisata Lombok Sukses Selenggarakan Fase Pertama Adult Learning Training

Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Lombok berhasil menyelenggarakan fase pertama pelatihan luring Adult Learning Training pada 22–26 September 2025. Kegiatan ini merupakan kolaborasi strategis antara Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Swisscontact, dan Schweizerische Hotelfachschule Luzern (SHL). Program ini dirancang untuk memperkuat kapasitas dosen Poltekpar se-Indonesia dalam mengimplementasikan prinsip pembelajaran orang dewasa yang inovatif dan berorientasi pada industri. Kehadiran para pakar internasional menghadirkan pengalaman belajar yang komprehensif bagi seluruh peserta. Agenda ini sekaligus menegaskan komitmen pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan vokasi pariwisata nasional.

Pelatihan ini diikuti oleh 23 dosen dari enam Poltekpar, yaitu NHI Bandung, Bali, Medan, Makassar, Palembang, dan Lombok sebagai tuan rumah. Selama lima hari, peserta memperoleh materi yang menekankan pada perancangan proses pembelajaran yang partisipatif, kreatif, dan relevan dengan dinamika industri pariwisata. Metodologi yang diterapkan mencakup pemahaman karakteristik pembelajar dewasa, perencanaan pembelajaran berbasis praktik, serta pemanfaatan media ajar yang interaktif. Dengan pendekatan tersebut, diharapkan para dosen mampu mengadaptasi kurikulum yang lebih responsif terhadap kebutuhan dunia usaha dan dunia industri. Antusiasme peserta terlihat dari keaktifan diskusi dan keterlibatan dalam setiap sesi praktik.

Program Adult Learning Training mengacu pada standar Swiss Federation for Adult Learning (SVEB) yang telah diakui secara internasional. Penerapan standar ini bertujuan memastikan proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, menekankan refleksi kritis, dan meningkatkan keterampilan pedagogis dosen. Selain memperluas wawasan metodologis, pelatihan ini juga memperkuat jejaring profesional antar-Poltekpar untuk berbagi praktik baik dalam pendidikan pariwisata. Kerja sama antara Kemenpar, Swisscontact, dan SHL menjadi wujud nyata sinergi pemerintah dan mitra internasional dalam pengembangan sumber daya manusia. Hal ini sejalan dengan upaya peningkatan daya saing pariwisata Indonesia di tingkat global.

Keberhasilan penyelenggaraan fase pertama di Poltekpar Lombok menjadi pondasi penting bagi pelaksanaan fase berikutnya yang akan berlangsung di Poltekpar Makassar pada November 2025. Dengan keberlanjutan program ini, diharapkan kompetensi dosen pariwisata di Indonesia semakin terstandarisasi secara internasional. Peningkatan kapasitas tersebut diharapkan berdampak langsung pada kualitas pembelajaran, lulusan, dan layanan pendidikan vokasi pariwisata. Poltekpar Lombok menunjukkan kesiapan sebagai pusat pengembangan keilmuan yang mendukung agenda pembangunan pariwisata berkelanjutan. Langkah ini sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi pendidikan vokasi pariwisata yang kompetitif di kancah global.

Translate »